Sabtu, 07 Januari 2012

Cara Membuat Drag and Drop object di flash

Emm, to the point aja ya
nih, bermanfaat banget untuk yang pengen membuat media pembelajaran, biar gak terus membuat media yang itu itu saja,
follow step by step below ;)

1. Buatlah sebuah movie clip -misalnya dengan nama symbol object- movie clip ini digunakan  untuk penempatan object object yang ingin kalian buat, misalnya hewan, seperti contoh saya
-hewan hewan dibawah ini berada dalam movie clip-











2. Masuklah ke dalam symbol object dengan cara klik 2kali, kemudian movie clip masing masing hewan pilih filter > bevel > atur blur :25 , quality :high atau atur sesuai dengan keinginan

3. Buatlah duplicat masing masing hewan,ganti nama pada instance name dengan nama yang sesuai -misanya hewan singa saya beri nama "lion". kemudian pilih filter >glow>atur blur:7, quality :high , strenght :1000% atau atur sesuai keinginan >pilih knockout dan gambar akan disembunyikan

4. Kemudian kembali pada gambar yang asli, tekan F9 untuk mengeluarkan action, kemudian masukkan action script dibawah ini
on (press) {startDrag(this)
if (this.hitTest(_parent.namamovieclip)){
this._x = _parent.namamovieclip._x
this._y =_parent.namamovieclip._y
 stopDrag ();
}}


on (release) {
stopDrag ();
if (this.hitTest(_parent.lion))
this._x = _parent.namamovieclip._x
this._y =_parent.namamovieclip._y
}

ket : namamovieclip diisi nama sesuai instance name



5. kemudian test dengan ctrl+enter
selamat mencoba :)




Senin, 12 Desember 2011

JIKA AKU MENJADI ANGGOTA DPD

HAJAR MARWATI

Tidak mudah menjadi seorang pemimpin. Walaupun itu dalam sebuah organisasi sekalipun. Bahkan untuk memimpin diri sendiri tidak semua orang mampu melakukannya. Dan hal yang akan saya lakukan jika saya menjadi DPD adalah, pertama saya akan menguasai diri saya untuk menjadi seorang pemimpin, karena tidak semudah otak membayangkan mudahnya menjadi pemimpin, walau hati sudah diarahkan agar tidak melakukan hal yang buruk saat menjadi pemimpin, tak dapat dipungkiri godaan disetiap langkah dan detik waktu selalu ada. Yang kedua, saya akan mengadaptasikan diri saya dengan anggota seorganisasi untuk bekerja sama dengan baik, berlatih untuk selalu saling mengisi dan mengingatkan dimana dan siapakah posisi kita, agar ke depannya bisa melangkah lebih maju dan jauh dari hal hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya dalam mengurusi sebuah daerah saya akan bekerja sama dengan anggota organisasi untuk selalu mengedepankan daerah yang saya kelola, orang orang miskin yang utama. Saya tidak berpikiran untuk menjadikan mereka kaya agar sejahtera, namun saya berpikiran akan meyukseskan mereka walau dalam keadaan yang terhimpit, anak anak yang tidak bisa menikmati bangku sekolah akan saya berikan sekolah gratis, sekolah tidak harus digedung mewah, walau tempat sederhana tidak masalah,asalkan mereka dapat menyerap ilmu sekolah dengan baik dan yang mampu mereka kembangkan kelangkah selanjutnya. Tidak hanya itu, saya juga akan bekerja sama memberikan pekerjaan bersama bagi orang miskin, seperti membuat sebuah badan kerja yang ditujukan bagi kaum minoritas, mereka akan dilatih dan nantinya akan dilepas agar mereka mandiri, bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri. Kemudian saya akan bekerja sama untuk membangun daerah yang saya kelola dengan teknologi baru yang positif ,saya akan memberi penyuluhan terlebih dahulu agar mereka bisa mencerna sisi – sisi positif dan negative dari teknologi itu, tetapi tidak selimpahnya saya memberi wawasan mereka tentang teknologi baru, agar mereka tidak lupa dengan ilmu - ilmu asli mereka. Itulah yang akan saya lakukan jika saya menjadi DPD, dengan begitu semua bisa sejahtera walau dengan keadaan yang berbeda.

Jumat, 08 Juli 2011

Cara Log in Freehostingnoads.net, yang gagal

Hai kawan kawan, kali ini saya akan membantu kalian semua untuk daftar cepat ke freehostingnoads.net. Tetapi saya tidak akan menjelaskan satu per satu cara log innya, karena kalian semua bisa ,melihat di blog teman saya iirdjj.blogspot.com. La terus saya nak apa ini???? hahaha, tenang, kali ini saya akan menjelaskan tentang, password yang selalu gagal jika kita log in di freehostingnoads.net. Seperti pengalaman saya saat mendaftar, setiap kali saya log in, selalu gagal contohnya seperti ini
 
 di gambar tersebut terdapat tulisan  'Password must contain at least one digit character' setelah saya teliti ternyata itu karena kesalahan pada password kita. Lah terus gimana? la terus bagi kita yang password e-mailnya cuma terdapat kalimat aja, tambah satu atau lebih digit angka. contohnya password 'saya 1' nah jika password kita ada 1 atau lebih digit angka, hal ini akan memudahkan kita untuk log in lebih cepat. Nah, selamat mencoba :)

Selasa, 05 Juli 2011

Pengertian SEO

Hai semua,, assalamualaikum, lama saya tidak memposting blog saya,,, jadinya rank nya turun dah. hahaa. Dan kali ini saya kembali lagi dengan membawa informasi baru, saya akan menjelaskan tentang apa itu SEO. Em pernah dengar SEO kan? SEO adalah kepanjangan dari Search Engine Optimaized, dari singkatan ini kita bisa analisa, bahwa tak lain  SEO adalah mesin pencari yang gunanya untuk meneliti, mencari atau meng.. apa ya? pokonya intinya mesin pencari ini selalu mencari suatu alamat atau blog yang selalu aktif dalam blognya itu, contohnya google yang selalu merank blogger (hehe begitulah). 

Nah, uda tau kan? udah ngerti kan maksudnya SEO, ini artikel saya bkinsendiri lo haha
jadi semoga aja ngerti amiin :)
wassalam

Senin, 20 Juni 2011

Apa itu Cookies ?

Cookie adalah berkas yang dibuat oleh sebuah situs Internet untuk menyimpan informasi di dalam komputer anda. Contohnya, pengaturan anda saat mengunjungi situs tersebut. Saat anda mengunjungi situs yang menggunakan cookie, situs mungkin akan meminta Firefox untuk meletakkan satu cookie atau lebih di dalam harddisk anda.
Ketika anda kembali mengunjungi situs tersebut, Firefox akan mengirimkan kembali cookie milik situs tersebut. Ini memungkinkan situs tersebut untuk menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Cookie juga dapat digunakan untuk menyimpan informasi identifikasi perseorangan. Informasi identifikasi perseorangan merupakan informasi pribadi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi anda, misalnya nama, alamat email, alamat rumah atau kantor, atau nomor telpon. Namun demikian, patut diperhatikan bahwa situs web hanya memiliki akses ke informasi pribadi yang pernah anda berikan. Sebagai contoh, situs web tidak dapat mengetahui alamat email anda kecuali anda pernah memasukkan alamat email tersebut terlebih dahulu. Selain itu, situs web juga tidak dapat mendapatkan akses ke informasi lain di dalam komputer anda.
Saat menggunakan pengaturan default cookie Firefox, aktivitas cookie tidak akan tampak oleh anda. Anda juga tidak akan melihat bagaimana situs web tersebut mengatur cookie yang diperlukan atau saat Firefox mengirim kembali cookie kepada situs web tersebut. Akan tetapi anda dapat mengatur cookie pengaturan supaya Firefox menanyakan sebelum cookie akan diterima dan disimpan. Anda dapat juga membatasi masa kadaluarsa cookie menjadi hanya berlaku pada sesi aktif Firefox anda.

Selasa, 14 Juni 2011

apa cache itu?

hmm, ,, cache lumayan banyak orang sih tidak mengerti apa itu cache, , ehem sebenarnya artikel ini saya buat dari pengalaman saya bersama mas adwi hhehehe. Nah sekarang  saya akan jelaskan apa itu pengertian cache menurut versi saya yang udah saya simpulkan haha. Cache adalah sebuah tempat yang fungsinya untuk menyimpan file file yang telah kita buka, dan file file itu sudah disimpan menurut aturan browser itu sendiri. Dan cache mempunyai manfaat yaitu membuat lebih cepat  koneksi yang sudah kita buka sebelumnya, contohnya jika kita membuka google, kemudian me request halaman apa yang kita inginkan dari google, maka cache akan menyimpan file apa yang telah kita buka. dan jika kita membuka ulang halaman yang telah kita buka sebelumnya, maka halaman tersebut akan lebih cepat membuka dari pada saat kita membuka halaman itu pertama kali. jadi cache bukannya membuat koneksi internet lebh cepat. begitu pengertiannya =)

Nah, itulah artikel tentang dunia internet yang telah saya tulis, selamat membaca dan semoga bermanfaat..

Minggu, 12 Juni 2011

Kebenaran-kebenaran tentang Blogger: Apa yang Harus Diketahui dan yang Bisa Diharapkan oleh Orang PR

Seorang brand manager dengan nada masgul bertanya, “Kepada apa atau siapa sih sebenarnya para blogger itu berpihak?”
Pertanyaan semacam itu menyiratkan sebuah makna yang menggambarkan blogger sebagai sosok yang menakutkan. Faktanya, sebelumnya mengajukan pertanyaan tersebut, sang manajer telah membuat pengakuan yang cukup mengejutkan: dulu, perusahaan paling takut sama LSM, tapi sekarang yang mereka takuti adalah blogger.
Para blogger boleh bangga mendengar hal itu, tapi bagi saya, ada yang lebih penting untuk segera direnungkan bersama: apa yang sebenarnya sedang terjadi dalam dunia media relation?
Barangkali sudah klise kalau dikatakan bahwa kehadiran blogger di tengah sistem komunikasi massa yang sebelumnya dikuasi oleh jurnalis telah meminta perhatian khusus dari para praktisi public relations (PR). Blogger, yang belakangan diperluas lagi cakupannya lewat istilah “onliners”, telah menjadi kekuatan baru yang minta diperhitungkan dalam setiap program kampanye produk Anda.
Bayangkan, dulu Anda hanya perlu mengecek halaman surat pembaca Kompas dan koran-koran besar untuk mengetahui, apa keluhan konsumen hari ini terhadap produk dan layanan Anda. Tapi sekarang Anda bisa dibuat jantungan setiap saat karena keluhan atas produk Anda bisa muncul di mana saja, dalam bentuk apa saja, tanpa terkontrol. Anda bisa tersedak ketika menyeruput kopi di pagi hari karena menjumpai pernyataan 140 karakter di Twitter yang menyebut-nyebut dalam nada negatif brand yang belum genap seminggu Anda luncurkan. Selera makan siang Anda tiba-tiba hilang karena sejam sebelumnya Anda menjumpai postingan di sebuah blog yang isinya caci-maki kasar terhadap produk Anda. Anda kesal, bingung dan bertanya-tanya dalam hati dengan marah, “Siapa sih mereka, apa kompetensi dan wewenang mereka untuk membicarakan produk saya sebegitu rupa? Apakah mereka memiliki kredibilitas yang bisa dipertanggungjawabkan?”
Tapi, sesaat Anda sadar, menyandarkan punggung di kursi dan bergumam, “Oke, kalian para blogger memang tak bisa dicegah. Lalu, apa yang harus kami lakukan? Bagaimana cara menghubungi kalian, agar kami bisa bicara? Apa kami juga perlu melakukan program khusus untuk, katakanlah, mengambil hati kalian?”
Blogger vs Jurnalis
Segala keluhan, pertanyaan, kebingungan ketidakpahaman atau bahkan mungkin kesalahpamanan terhadap sosok blogger, disadari atau tidak, secara teoritis maupun praktis, muncul dalam konteks perbandingan dengan sosok jurnalis. Maklum, sebelumnya masyarakat hanya mengenal saluran-saluran komunikasi massa “resmi” seperti koran, majalah, radio dan televisi, tempat di mana para jurnalis itu memainkan peran di belakangnya. Kemunculan para blogger membingungkan terutama karena dalam perbandingannya dengan para jurnalis itu, kita bisa mempertanyakan, “Bekerja untuk siapakah mereka? Apa kepentingan mereka?” Dalam buku The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should Expect, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel mengatakan, kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran. Apakah hal yang sama bisa kita tuntut dari para blogger itu?
Menurut saya, salah satu hal terpenting pertama yang harus diperhatikan adalah perbedaan yang paling mendasar dari keduanya, bahwa jurnalisme itu profesi, sedangkan blogging itu hobi. Meskipun ada sebagian sangat kecil blogger yang dibayar, namun secara umum aktivitas blogging adalah hobi. Perbedaan ini membawa sejumlah konsekuensi bagi keduanya, bahwa para jurnalis mencapai posisinya yang sekarang setelah melewati serangkain tahap dan syarat tertentu, bekerja berdasar aturan tertentu dan mempublikasikan tulisannya dengan tanggung jawab tertentu pula. Sedangkan blogger, mereka bisa siapa saja dalam kesehariannya, menulis “semau gue” dan tidak mewakili institusi tertentu. Sampai di sini saja kiranya kita sudah cukup mendapatkan gambaran, betapa para blogger memang lebih susah “dipegang ekornya” ketimbang para jurnalis. Dan, untuk itulah para praktisi PR, brand manajer maupun orang-orang marketing perlu melakukan pendekatan dan menerapkan perlakuan yang berbeda dalam menghadapi para blogger tersebut.
Rekomendasi
Sebagai orang yang pernah berdiri di dua wilayah tersebut, yakni sebagai jurnalis dan blogger, saya merekomendasikan sejumlah hal sebagai berikut:
1. Lupakan pertanyaan-pertanyaan dan tuntutan-tuntutan mengenai “kredibilitas” dan “kebenaran”
Dan, istilah-istilah “berat” lainnya yang mungkin kini berkecamuk di benak Anda ketika mendengar kata “blogger”, atau ketika sedang berhadapan dengan mereka. Secara diplomatis, keraguan Anda bisa dipatahkan dengan pertanyaan, “Apakah Anda akan mencari kebenaran dari orang yang melakukan sesuatu karena dibayar, atau dari orang yang melakukan hal yang sama karena memang dia suka melakukannya?” Di samping itu, bicara soal kredibilitas maka akan berlaku sama di mana saja, bahwa hal itu lebih tergantung pada kualitas individu ketimbang “label” yang melekat pada individu tersebut. Faktanya, ada wartawan yang menulis buruk dan asal-asalan, dan tidak sedikit blogger yang tulisan-tulisannya mendalam, kaya data pendukung, memperhatikan akurasi –pendek kata tulisannya bagus. Perlu diingat juga bahwa ada blogger yang sekaligus jurnalis, dan semakin banyak orang yang menekuni hobi nge-blog dengan serius dan profesional. Tapi, memang kalau kita bicara secara umum, sebagian (sangat) besar blogger menulis tanpa memperhatikan kaidah-kaidah yang diperlukan untuk sebuah tulisan. Jangankan memenuhi rumus 5 W + 1 H, secara struktur saja sering acak-adut.
2. Bangun kepercayaan
Setelah Anda tahu, ada blogger yang memang bagus dan ada yang benar-benar menulis “semau gue”, maka hal berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah, mereka semua punya potensi untuk membicarakan produk Anda, baik secara positif maupun negatif. Untuk itu, bangunlah kepercayaan pada mereka. Tidak perlu takut secara berlebihan dan tanpa alasan, namun juga jangan memandang remeh mereka. Anda bisa menggunakan jasa konsultan untuk mengetahui “peta kekuatan” pata blogger itu: mana blogger yang berpengaruh, mana yang perlu diundang jika Anda akan meluncurkan produk baru, dan sebagainya.
3. Perlakukan secara berbeda
Berbeda bukan berarti, atau tidak selalu berarti, mengistimewakan. Meskipun, ada saat tertentu ketika Anda memang perlu mengistimewakan mereka. Namun, secara umum, berbeda yang saya maksud di sini lebih merujuk pada pemahaman yang “benar” terhadap eksistensi para blogger. Misalnya, pahami bahwa mereka tidak bekerja di bawah tuntutan deadline, sehingga ada baiknya kalau Anda tidak memperlakukan mereka seperti Anda memperlakukan wartawan: mengejar-ngejar mereka, menelepon tiga kali sehari menanyakan kapan berita tentang produk Anda akan dimuat. Oke., Anda memang telah mengundang mereka secara khusus, memberi mereka suvenir, dan menjamu mereka dengan tulus dan, well, istimewa. Namun, tetap saja, setelah itu mereka akan kembali ke dunia masing-masing, dan akan lebih mengutamakan kesibukan profesional mereka sehari-hari. Beri mereka sedikit kelonggaran kapan mereka harus menulis dan mem-posting tulisannya. Dan, sekali lagi, jangan terlalu berharap pada apa yang secara umum disebut sebagai “tulisan yang bagus” –mereka menulis sesuai kemampuan masing-masing, dan mempublikasikan sendiri tanpa melalui proses penyuntingan. Jika Anda menadapati tulisan yang begitu bagus dan benar tentang produk Anda, anggaplah itu bonus tak terduga yang menggembirakan, kejutan kecil yang menyenangkan.
Kesimpulan
Blogging adalah aktivitas yang bersifat individual, sedangkan jurnalisme terkait dengan institusi. Oleh karenanya “output” keduanya pun berbeda: tulisan-tulisan di blog lebih bersifat personal dan kental opini pribadi, dibandingkan dengan tulisan di media massa yang dituntut untuk objektif, seimbang dan faktual. Namun, di atas perbedaan-perbedaan itu, yang tentu saja masih bisa diperpanjang lagi daftarnya (Anda boleh menambahkannya di kolom komentar), baik blogger dan jurnalis memiliki persamaan di mata praktisi PR, yakni sama-sama perlu relationship yang benar. Hanya saja, cara mendekati keduanya berbeda. Prinsip-prinsip dalam media relation yang selama ini telah ditepakan, tidak bisa begitu saja dipraktikkan juga untuk blogger relationship. Dalam hal yang paling sederhana saja, misalnya bagaimana mengundang blogger, tidak bisa disamakan dengan mengundang wartawan. Ini kedengarannya sepele, tapi praktiknya sungguh susah. Intinya, jangan samakan blogger dengan jurnalis, baik dalam cara memandang maupun memperlakukannya. Yang jelas, apa pun yang terjadi, wajib hukumnya bagi para praktisi PR untuk mulai sekarang melakukan blogger relation dengan baik dan benar. Jika tidak, brand Anda taruhannya.